Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Topos diterjemahkan secara beragam sebagai "topik", "tema", "garis argumen", atau "sesuatu yang biasa". Ernst Robert Curtius mempelajari topos sebagai "sesuatu yang biasa tema", sebagai tema yang umum bagi seorang orator dan penulis yang mengerjakan kembali sesuai dengan kesempatan yang ada, misalnya, di zaman kuno klasik, pengamatan bahwa kata "all must die" adalah topos dalam pidato yang bersifat menghibur, karena dalam menghadapi kematian pengetahuan bahwa kematian datang membawa kenyamanan, bahkan kepada orang-orang yang hebat.[1] Curtius juga membahas topos dalam doa atau pemanggilan alam (langit, laut, hewan, dll.) untuk berbagai tujuan retoris, seperti menyaksikan sumpah, bersukacita atau memuji Tuhan, atau berduka/mengeluh dengan pembicara.[2]